Pendahuluan
Bagi kaum fundamentalis, khususnya Islam satu-satunya jalan hidup dan
harus ditegakkan adalah jalan yang lurus yang diridoi Allah.
Satu-satunya tujuan hidup manusia dimuka bumi adalah merealisasikan
perwujudan Tuhan dengan melaksanakan hukum Tuhan secara patuh dan taat.
Kehidupan yang tunduk dan patuh pada hukum Tuhan dianggap lebih baik
dari pada yang lainnya. Para pengikut yang lain selain dari mengikutu
Islam dianggap kafir, munafik atau pun fasik.
Bagi kaum Fundamentalis mereka membagi dua jenis manusia yaitu, manusia
yang mendapat petunjuk dari Allah atau biasa disebut dengan kaum yang
terbimbing, dan ada pula manusia yang tidak mendapat petunjuk dari Allah
atau mereka disebut kaum yang menyesatkan. Kita akan memahami apa kaum
terbimbing di pandangan kaum fundamentalis Islam yaitu adalah yang
mematuhi hukum-hukum Tuhan sedangkan kaum tersesat adalah yang menolak,
berupa melemahkan maupun mendebat hukum Tuhan. Kaum fundamentalis merasa
lebih terbimbing karena Tuhan berada dipihaknya. Ada kesan-kesan yang
terbangun adalah Kaum fundamentalis dapat menciptakan tata sosial yang
mencerminkan kebenaran ilahi.1slam dipandang tidak hanya sebagai agama
unggulan atau suatu keyakinan dan tata ibadah tapi juga sebagai
pandangan hidup dan tata budaya yang mampu dan layak menata seluruh umat
manusia.
Pembahasan
Faktor-Faktor Latar Belakang Munculnya Fundamentalisme
Tentu latar belakang kemunculan Fundamentalisme pasti ada sebabnya
yaitu, dasar teologis yang sangat radikal yang tertutup dari pengaruh
luar, tidak mengenal kompromi, keras dan tidak toleran. Yang paling
penting untuk dicermati adalah bahwa fenomena ini tidak mungkin muncul
dalam kondisi sosial yang vakum. Sikap Barat yang tidak adil dalam
berhubungan dengan dunia Islam merupakan salah satu indikasi yang kuat
pemicu munculnya fundamentalisme ini.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa sikap barat dan Israel terhadap
Palistina telah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang
merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa dan negara
Palistina. Selain itu bagaimana barat menghabisi umat Islam di Iraq dan
memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di Timur
tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh Amerika
beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir atau
terciptanya bom bunuh diri,meneror dan menyerang kepentingan pendukung
Israel dan Amerika beserta kroninya merupakan pilihan bagi mereka
Hasan Hanafi dalam hal ini juga punya pandangan bahwa fundamentalisme
dan radikalisme agama muncul karena beberapa sebab, paling tidak ada dua
sebab kemunculan aksi kekerasan dalam fundamentalisme Islam. Pertama, karena tekanan rezim politik yang berkuasa. Kelompok Islam tertentu tidak mendapat hak kebebasan berpendapat. Kedua, kegagalan-kegagalan
ideologi sekuler rezim yang berkuasa, sehingga kehadiran
fundamentalisme atau radikalisme agama dianggap sebagai alternatif
ideologis satu-satunya pilihan yang nyata bagi umat Islam.
Perlu digaris bawahi, fundamentalisme merupakan spirit gerakan
dalam radikalisme agama. Karena gerakan radikalisme itu muncul sebagai
respon atas modernitas maka sebaiknya dilihat hubungan antara tradisi
dan modernitas secara obyektif. Dalam tubuh modernitas juga mengandung
banyak ekses negatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh modernitas
juga memberikan implikasi kerusakan bagi eksistensi kemanusiaan.
Bagi Fundamentalis modernitas perlu diantisipasi. Antisipasi yang
dilakukan menyebabkan penolakan atas dasar agama. Hal ini bagi pendukung
modernisasi tentunya juga tidak bisa seratus% dibenarkan karena
modernitas adalah sebuah fase sejarah yang mengelilingi kehidupan
manusia, di mana terdapat sisi positif dan juga negatif Yang perlu
dipilih dan dipilah. Dari ketegangan polarisasi kedua kubu ini akan
muncul sikap-sikap kekerasan. Dan kekerasan yang sering banyak muncul
adalah dari kelompok fundamentalisme agama. Karena mereka sering
disisihkan, dipinggirkan, dan ditindas oleh kekuatan sekuler yang
memerintah atau yang berkuasa, maka tiada cara yang ampuh untuk melawan
kecuali dengan aksi kekerasan.
Fundamentalisme Islam
Pemakalah
akan Sedikit menjelaskan tentang fundamentaisme Islam , yaitu dimana
dalam sebuah Faham ini memiliki pandangan yang konservatif atau
memposisikan ajarannya sebagai faham
yang memiliki suatu doktrin dan ikatan-ikatan tradisi lama atau kuno
yang belum mau bersentuhan atau tercampur dengan wacana keilmuan yang
selain dari agamanya, contohnya seperti kebanyakan pemikir tokoh islam.
Dalam pandangan konservatif ini elemen-elemen dasar sosial selain
bersumber dari agamanya dianggap bagian yang senantiasa berlawanan
bahkan dapat mengancam. Salah satu tanda dalam pandanagn konservatif ini
adalah bahwa agama harus tetap disandingkan dengan negara, baik dalam
bentuk undang-undang, serta pemimpin suatu negara harus merupakan orang
yang mengetahui agama secara keseluruhan.
Karakteristik dari penganut fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga,
dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini
paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah
kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung.
Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini,
akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan
kepada Tuhan.
Fundamentalisme dan Pemerintah
Dari berbagai masalah yang ada tidak jarang para fundamentalis agama
mendapat perlawanan dari lapisan masyarakat, mulai dari elite sampai
dengan kaum intelektual seperti mahasiswa. Memang seperti yang kita
ketahui Setidaknya ada beberapa alasan mengapa negara cenderung menekan terhadap gerakan fundamentalisme yaitu:
Pertama, dari
segi internal, karena kepentingan negara yang berbau-bau sekuler dan
liberal akan merasa terganggu oleh munculnya fundamentalisme yang
menolak mentah-mentah kepentingan negara. Gerakan fundamentalisme
menganggap negara harus mengaspirasikan sebesar mungkin kepentingan umat
Islam dengan penafsiran Islam versi mereka. Kedua,
secara eksternal, yaitu karena negara kompromi dengan kekuatan-kekuatan
kapitalisme dan liberalisme global yang mengharap negara-negara dapat
meredam aksi-aksi gerakan fundamentalisme yang dianggap merugi kan dan
membahayakan bagi kepentingan kekuatan kapitalisme-liberalisme. Sangat
logis jika negara bertindak represif terhadap gerakan fundamentalisme
karena bagaimanapun negara ini berdiri atas kepentingan orang banyak.
Oleh karena itu kepentingan sebagian yang menghalangi kepen ti ngan
warga negara secara menyeluruh apalagi dengan cara-cara yang radikal dan
ekstrem maka harus berhadapan dengan negara itu sendiri.
Kesimpulan
Salah
satu penyebab munculnya fundamentalisme Islam karena sikap barat
seperti Amerika dan Israel yang selalu menjajah kaum muslimin khususnya
di Timur Tengah menimbulkan militansi tertentu dikalangan Muslim yang
merasa harus menunjukkan solidaritasnya kepada bangsa-bangsa sesama
muslim. Perlu kita ketahui bahwa salah satunya adalah barat menghabisi
umat Islam di Iraq dan memporak-porandakan hubungan atau ukhuwwah Islamiyyah di
Timur tengah dan masih banyak lagi ketidak adilan yang dilakukan oleh
Amerika beserta kroninya terhadap umat Islam. Maka tak heran akan lahir
atau terciptanya bom bunuh diri, meneror dan menyerang kepentingan
pendukung Israel dan Amerika beserta kroninya.
Adapun karakteristik fundamentalisme Islam ini adalah : pertama, jika beragumentasi harus jelas dan dalilnya harus berasaskan kitab suci. Kedua, penggunaan rasio harus sesui dengan kitab rujukan yang mereka yakini paling benar. ketiga,
dalam konteks keyakinan harus berdasarkan pada kitab yang diyakini
paling benar. Penganut agama tradisional sumber rujukan pertama adalah
kitab sucinya saja, karena itu bersumber dari tuhan secara langsung.
Adapun rasio hanya sebagai pembenar, sebagai saksi, dan bukan sebgai penentu. Jadi, dalam pendekatan Kaum Fundamentalisme Islam ini,
akal berada dibawah kitab yang diyakininya benar dan iya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai dalil, tetapi hanya sekedar untuk mendekatkan
kepada Tuhan.
Adapun penyebab negara melawan kaum fundamental karena negara
ini berdiri atas kepentingan orang banyak. Oleh karena itu kepentingan
sebagian yang menghalangi kepentingan warga negara secara menyeluruh
apalagi dengan cara-cara yang radikal dan ekstrem maka harus berhadapan
dengan negara itu sendiri.
http://agil-asshofie.blogspot.com/2011/11/fundamentalisme-agama.html
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda!!!