Jambu Taiwan/Kristal/Tanpa Biji

Kali ini sengaja saya menulis tentang Jambu Taiwan karena kebetulan saya membudidayakannya dan rasanya emang tiada tandingnya bila dibandingkan dengan jambu-jambu sejenis, juga harganya mantab, bikin kantong cepet tebel. Sekedar info buat yang belum mengenal jambu jenis ini (walaupun sudah banyak tulisan-tulisan yang lain). Jambu ini, setahu saya, awalnya dibudidayakan dan dikembangkan oleh IPB bekerja sama langsung dengan orang Taiwan. 
Untuk lebih mengenal jambu ini, saya akan coba cantumkan tulisan-tulisan dari umber lain, di antaranya:

Situs http://www.bibitbuah.com menulis dengan judul:

Bibit Jambu Kristal yang Fenomenal!

Pingin Jambu yang renyah sampe ke kulitnya? Ini dia Jambu KRISTAL, jambu introduksi dari Taiwan ini memang top....didaulat sebagai Jambu tanpa biji (meski sebenarnya masih ada) maka jambu ini mampu menggantikan jambu Sukun yg lelet dalam berbuah, ukurannya juga Jumbo dan manisnya itu lho nyampai 12 briks! Maka tak heran harga buahnya ada di urutan paling atas untuk kategori jambu biji! (Foto saya ambil dari fotonya pak Budi, salah satu petani pelopor Jambu Kristal).

Tabloid Agra menulis dengan judul agak bikin kita berpikir aneh:
Jambu Biji yang Tanpa Biji
Rasa manis, renyah, dan nyaris tidak berbiji. Banyak dicari dan harga jual menjadi tinggi.
Siapa tidak tergiur dengan sensasi jambu biji? Rasa daging buahnya manis dan agak renyah. Sangat nikmat dimakan langsung maupun dijadikan jus dan rujak. Namun, ada satu kendala menikmati buah yang juga dikenal dengan sebutan jambu kelutuk ini. Biji buahnya yang padat dan besar harus dibuang untuk memudahkan menyantapnya. Padahal, di sela-sela biji itulah daging buah yang paling manis bersembunyi.
Adakah jambu kelutuk yang minim kandungan biji? Ada. Dialah jambu kristal. ”Kandungan bijinya hanya lima persen bahkan tidak memiliki biji,” ujar Junaidi Saputra dari Divisi Produksi Taman Wisata Mekar Sari, Cileungsi, Bogor, Jabar. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi repot menyisihkan biji saat makan buah asal Taiwan ini. 

Nol Biji, Manis, Renyah
Jambu kristal diperkenalkan di Indonesia pada 2006. Karena keunikannya yang tidak berbiji, jambu kristal pun naik daun. Banyak penangkar berbondong-bondong memperbanyak tanamannya di Indonesia.
Selain jumlah bijinya yang nyaris nol, buah jambu kristal ini rasanya manis dan tekstur buahnya lembut tetapi renyah. ”Sangat enak dimakan sebelum matang, rasanya jauh lebih manis dari jambu bangkok, renyah tetapi teksturnya halus seperti apel,” Edi Susanto, pemilik Tebuwulung Nursery di bilangan Parung, Bagor, menggambarkan.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Tabloid AGRINAversi Cetak volume 7 Edisi No. 166 yang terbit pada Rabu, 23 November 2011.

Blog Ayo Berkebun menulis judul yang hampir sama:

Jambu Biji Yang Tanpa Biji (J.Biji Pir ?)

Satu lagi koleksi jambu biji saya yang beberapa hari lalu bisa dipanen. Saat beli bibitnya dulu, kata si penjual dia diberi label jambu biji Pir. Apa keistimewaannya ? Menurut si penjual sih selain bentuk buahnya mirip buah pir, biji yang ada didalamnya relatif sedikit jumlahnya dibanding jambu biji lainnya.
Buah harus di bungkus sejak pentil
Yang bikin heran,ternyata saat saya petik dan dinikmati rame-rame, ternyata tidak ada biji di dalamnya sama sekali. Dari 3 buah yang muncul dari 1 pohon, ke tiga-tiganya tidak memiliki biji sama sekali. Apakah jambu biji ini layak disebut jambu biji ya.........
Sayang sekali, walaupun buahnya ekslusif (menurut saya sih) namun tanaman jenis ini tergolong pelit untuk berbunga, tidak seperti jambu biji sukun merah yang gampang sekali memamerkan bunganya.
Seperti halnya dengan jenis jambu biji sukun Farang, jumlah buah per pohonnya untuk jambu jenis ini bisa dibilang sedikit. Akan tetapi bagi Anda penggemar tanaman buah tidak perlu takut, dengan pemangkasan rutin, pemberian pupuk yang bagus serta perawatan intensif hal tersebut dapat teratasi.
Tanpa Biji sama sekali, renyah, manis & segar.Terlepas apapun namanya jambu biji ini, dengan daging buah yang renyah, manis segar dan tanpa biji sama sekali membuat lebih bersemangat untuk merawat intensif tanaman ini kembali.....

Blog Tunas Daon Menulis:
MEMBUAT JAMBU KRISTAL/MUTIARA BERBUAH LEBAT
Jambu Kristal termasuk spesies Psidium guajava L. Jambu ini mempunyai keistimewaan rasa yang manis (11-12 ยบ Brix), dan renyah seperti buah peer, ukuran buah besar berkisar antara 300-500 g/buah. Berbuah tanpa mengenal musim serta tidak berbiji (seedless). Jambu kristal ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. Pada tahun yang sama jambu tersebut diperkenalkan di Indonesia oleh Misi Teknik Taiwan. Sayang, karena kurang sosialisasi, jambu yang istimewa ini kurang berkembang di Indonesia. Perbanyakan yang kerap dilakukan adalah dengan menggunakan teknik vegetatif (cangkok, sambung pucuk/okulasi).
Sama halnya dengan jambu Kristal, Jambu Mutiara juga adalah jambu biji tanpa biji. Disebut demikian karena memang sering tidak ada biji. Kalaupun ada, biji sangat sedikit. Jambu Mutiara memiliki sifat rajin berbuah. Rasa-nya manis dan juga renyah. Jambu Mutiara/kristal memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dikebunkan secara masal.

Penanaman bibit 
Sebelum melakukan penanaman bibit (diperoleh dari hasil cangkok, sambung pucuk atau okulasi) Jambu ini, adalah dengan menyiapkan lubang tanam terlebih dahulu, dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm, biarkan lubang tanam selama seminggu agar memperoleh cukup sinar matahari dan oksigen, setelah seminggu lubang diisi media campuran tanah permukaan (top soil) dengan beragam pupuk dan pembenah tanah seperti pupuk kandang (10 kg), Urea (100 g), TSP (100 g), KCL 9100 g), dan kapur dolomit (100 g) yang diaduk secara merata, pemupukan berikutnya dilakukan 2 bulan sekali dengan dosis setara. Gulma yang dapat menjadi pesaing tanaman dalam memperoleh hara dapat diatasi dengan penyemprotan herbisida. Dalam setahun dapat dilakukan penyemprotan herbisida sistemik 6 kali dan 2 kali herbisida kontak.

Blog mangtolib.blogspot.com menulis:
JAMBU BIJI KRISTAL TAIWAN 
Jambu Biji Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas Jambu Biji Kristal hampir tidak berbiji. 

Deskripsi
Jambu Biji Kristal memang
sangat menggiurkan, dan secara umum struktur Jambu Biji Kristal ini sebagai berikut: 
• Tanaman berbuah sepanjang tahun secara continue
• Produksi buah Jambu Biji Kristal dalam sekali berbuah menghasilkan 15 - 30 buah, dalam usia tanam 2 tahun per tanaman bias menghasilkan 70 - 80Kg selama 6 bulan.
• Bobot rata-rata buah 500 gram bahkan ada yg mencapai 900 gram.
• Bentuk buah Jambu Biji Kristal simetris sempurna
• Kulit Jambu Biji Kristal hijau mulus yang dilapisi lilin yang cukup tebal. Lapisan lilin membuat buah sulit ditembus hama.
• Warna daging buah putih dengan tekstur renyah saat hampir matang dan empuk saat di puncak kematangan.
• Kadar kemanisan mencapai 11 - 12 briks dan kadar air cukup tinggi (Menyegarkan)
• Sosok tanaman dan daun relatife lebih besar ketimbang jambu biji lain.
• Tekstur daun lebih kaku sehingga Jambu Biji Kristal lebih tahan gangguan kekeringan dan hama penyakit.
• Adaptif dengan lingkungan.

PELUANG USAHA
Jambu Biji Kristal banyak di cari. Ia disukai karena praktis dimakannya dan dari dulu jambu biji di sukai masyarakat. Dari info gerai toko buah di kota-kota besar, permintaan rata-rata per 2 hari mencapai 50 - 100kg. Harga sekarang sudah tembus pada level Rp.25.000 - Rp.30.000 per Kg. Meski mahal, Jambu Biji Kristal dicari karena renyah, bagian buah Jambu Biji Kristal yang dapat dimakan pun lebih banyak. 
Dari kuota permintaan tersebut masih sulit untuk di penuhi, dikarenakan kekurangan stok produksi. Pengembangan pembudidayaan secara perkebunan belum banyak dilakukan. Kebun yang ada masih skala sporadis dan kecil. Hanya ada satu dua perusahaan yang mengelola secara komersial.
Disamping itu jenis buah Jambu Biji Kristal ini tidak mendapat saingan yang cukup berarti dari produk buah jambu impor. Tidak seperti jenis jeruk, lengkeng, durian yang banyak di banjiri produk impor. 
Dalam mengusahakannya secara perkebunan cukup sederhana dan tidak rumit, tanaman mulai produksi pada usia tanam 1 tahun up. Dari segi perputaran modal, termasuk sector yang perputarannya cepat dengan tingkat benfit cost 1.03 (pada pengelolaan secara terpadu) dan Return of Investment 203% up (dengan perhitungan conservative). Untuk pengusahaan selama 2 tahun berjalan sudah mencapai Netto dan sudah melalui Break Event Point. 
Sebagai contoh perkebunan yang di kelola secara modern bisa di tinjau pada kebun jambu dan sayuran organic di Dramaga - Bogor dan kebun jambu di Krawang.

Mau? Silakan kunjungi www.hulurawa.webs.com atau dateng langsung ke Kampung Hulurawa. Bantarjaya, Rancabungur, Bogor.
Share this article :
 

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda!!!

 
Copyright © 2008. Blog Elharawy
Template by Creating Website